Rabu, 06 Juni 2012

TIPS PERAWATAN MOTOR

Ini Sedikit Tips Dari Kami tentang tata cara perawatan motor matic. boleh disimak cuy !!






Bagi yang memiliki motor matic, ada beberapa hal yang haru diperhatikan agar motornya tetap sehat dan terawat:



  • service rutin setiap 2 bulan sekali atau 2000 km, cek karburator, cek busi, buka filter udara dan cek van belt.





  • Cek kondisi V-Belt dan ganti setiap 25.000 km dan lakukan pengecekan setiap 10.000 km.



  • Oli mesin merupakan hal yang perlu diperhatikan, karena fungsinya sangat vital yaitu melumas komponen-komponen mesin. Gantilah oli motor setiap 2.000 km. Karena jika telat akan berakibat buruk terhadap kondisi mesin motor





  • Bersihkan klep setiap 15.000 km agar mesin dalam kondisi bagus dan motor tidak ngadat atau mogok, biasanya kotoran sering mengganjal di klep.



  • Servislah motor Anda di bengkel resmi agar motor selalu terkontrol oleh mekanik yang ahli dan jika ada kerusakan lebih mudah ditangani.





  • Biasakan untuk memanaskan mesin mesin sebelum motor dijalankan, hidupkan mesin dengan menarik cuk dan gunakan starter kaki. Biarkan mesin hidup sekitar 5 menit supaya sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Kemudian kembalikan letak cuk dan motor siap digunakan.



  • Periksa tekanan angin ban, jangan terlalu keras dan juga jangan kurang angin.





  •  Gunakan selalu spare part asli. Lebih baik mahal sedikit tetapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli meski murah tetapi tidak tahan lama.





Semoga bermanfaat bagi kita semua dan khususnya yang punya motor matik ok :D

Jumat, 01 Juni 2012

CONTOH T-SHIRT ABCD PRODUKTION














ABCD produktion








 



De'Dulur Real lifestyle dalam menambah perekonomian komunitas, kami membuka usaha clothing di jln.arwinda km 5 kecamatan karang tengah sindanglaka kabupaten Cianjur, kami membuka clothing ini didedikasikan untuk para komunitas, paguyuban dan club motor di sekitar kabupaten cianjur, kami ingin merubah citra buruk tentang komunitas, paguyuban dan club motor yg di pandang oleh masyarakat buruk, untuk info lebih lanjut hubungi call center kami di 085723392448, PIN  BBM  30FEFDEF, YM risanggupito@ymail.com









Sabtu, 26 Mei 2012

DE'Dulur adalah

ok , pembaca sekalian , mungkin dalam postingan kami kali ini , akan membahas tentang arti dari "DE DULUR REAL LIFESTYLE 44"






  1. kita mulai dengan kata de' dulur , de dulur merupakan kata basa sunda yang artinya saudara , atau apabila dalam b. inggris itu Brother , kenapa kita memilih kata tersebut , karena sebagai manusia kita semua bersaudara dan tidak ada yang membedakan satu sama lain . 
  2. Selanjutnya kalimat REAL LIFESTYLE , jadi de dulur bukan sebuah club motor apalagi gangster , jadi apabila ada yang menganggap bahwa de'dulur adalah sebuah geng motor , itu salah besar de dulur merupakan gaya hidup , kita bebas mengekspresikan diri kita , tentunya berdasarkan aturan dan hukum yang berlaku di de dulur maupun di negeri ini. De'dulur bersifat universal , tidak membedakan , apakah dia mempunyai motor atau tidak , apakah dia seseorang yang kaya atau tidak , jadi kami semua saudara.
  3. angka 44 , kenapa kami memilih angka 44 , karena bisa dilihat dari kalimat de'dulur . de bermula dari huruf D yang merupakan hurup ke-4 dalam abjad , begitu pula dengan kata dulur bermula dari huruf D yang merupakan huruf ke-4 dalam abjad , apabila disingkat jadi "DD" . dan juga bisa dilihat , apabila dijumlahkan 4 + 4 = 8 , nah , angka delapan itu merupakan angka yang tak pernah putus , dan tidak ada jalan buntu , jadi diharapkan silaturahmi itu tidak akan putus.

Selasa, 22 Mei 2012


 44       lezat;

    De'dulur real life style dalam program kerja bulan depan akan melaksanakan baksos (bakti sosial) yaitu donor darah . Dalam rangka bakti sosial ini segenap keluarga de'dulur real lifestyle mengundang kepada seluruh warga cianjur untuk berpartisipasi dalam acara bakti sosial ini . 
       
   kami belum menentukan hari dan tanggal pelaksanaan donor darah tersebut dikarenakan masih dalam tahap persiapan dan proses. untuk itu , kami mohon bantuan dan kerjasamanya , apabila anda berminat untuk mendonorkan darah anda , silahkan tulis alamat e-mail anda di kolom komentar.



Senin, 21 Mei 2012

D'DULUR 100% LEZAAAAT

dedulur; real; life style (44) 
 de'dulur real life style (44)






De'dulur adalah suatu komunitas atau paguyuban di mana anggota-anggotanya memiliki intelegensi yg sangat hebat dan mampu beradaptasi di segala lingkungan sosial di masyarakat dan memiliki ideologi-ideologi yg hebat dalam mengambil keputusan di setiap masalah, De'dulur juga tak memandang status seseorang mau dia tukang beca, mau di tukang cukur, mau dia anak pejabat dan apapun lainnya itu, karena menurut kami semua orang itu sama tak ada lebih tak ada kurang, De'dulur juga sangat menjungjung tinggi asas budaya tradisional di setiap langkah-langkahnya karena menurut kami budaya adalah suatu gagasan, yg di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, moral, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yg di dapat oleh individu sebagai anggota masyarakat, itu pulalah yg menjadi landasan berdirinya komunitas atau paguyuban ini, karena kami ingin melestarikan budaya asli negara kita yg telah tercoreng oleh budaya-budaya asing yg sudah merajalela di kalangan masyarakat, salam dari kami De'dulur 44 Reall Lifestyle







SENI DEGUNG



            Degung adalah salah satu gamelan khas dan asli hasil kreativitas masyarakat Sunda. Gamelan yang kini jumlahnya telah berkembang dengan pesat, awal perkembangannya diperkirakan sekitar akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19. Masyarakat Sunda dengan latar belakang kerajaan yang terletak di hulu sungai, misalnya kerajaan Galuh, memiliki pengaruh tersendiri terhadap kesenian degung, terutama lagu-lagunya. Lagu-lagu degung banyak diwarnai oleh kondisi sungai, contohnya lagu manintin, galatik mangut, kintel buluk, dan sang bango. Kebiasaan Marak Lauk masyarakat Sunda selalu diiringi gamelan renteng lalu berkembang ke gamelan degung.
Istilah degung di masyarakat memiliki beberapa pengertian. Ada yang mengatakan bahwa degung adalah nama dari sebuah surupan (tangga nada), dan ada pula yang mengatakan bahwa degung itu adalah nama dari suatu gamelan yang ada di Jawa Barat. Dugaan-dugaan lain dari masyarakat Sunda yang mengatakan bahwa degung adalah musik kerajaan atau kadaleman dihubungkan pula dengan kirata basa, yaitu bahwa kata “degung” secara etimologi berasal dari kata “ngadeg” (berdiri) dan “agung” (megah) atau “pangagung” (menak; bangsawan), yang mengandung pengertian bahwa kesenian ini digunakan demi kemegahan (keagungan) martabat bangsawan. E. Sutisna salah seorang nayaga L.S. Degung Parahyangan, mengatakan bahwa kata “degung” dihubungkan dengan kenyataan bahwa gamelan ini dulu hanya dimiliki oleh para pangagung (Bupati). Dalam literatur, istilah “degung” pertama kali muncul pada tahun 1879, yaitu dalam kamus susunan. Dalam kamus ini juga dijelaskan bahwa degung adalah nama instrument musik yang terdiri dari satu set benda yang menganga dan digantung, dibunyikan dengan cara dipukul.
Kemudian di dalam seni karawitan Sunda hidup sebuah jenis kesenian yang mirip dengan degung, yaitu kesenian “Goong Renteng”. Bahkan Atik Soepandi, S.kar berpendapat bahwa degung itu berasal dari Goong Renteng. Pendapat itu masih perlu ada pembuktian yang lebih menyakinkan, karena meskipun kedua jenis kesenian tersebut memiliki kesamaan, tapi belum tentu degung itu berasal dari Goong Renteng.
Dulu gamelan degung hanya ditabuh secara gendingan (instrumental). Bupati Cianjur ,RT. Wiranatakusumah melarang degung ditabuh untuk mengiringi nyanyian (vokal) karena hal seperti itu dianggap tabu (rucah). Pada tahun 1920 Bupati ini dipindahkan menjadi Bupati Bandung, perangkat gamelan degung di Pendopo Cianjur juga turut dibawa bersama dengan semua nayaganya (para penabuh), yang dipimpin oleh Bapak Idi. Sejak itu gamelan degung yang bernama “Pamagerasari” ini menghiasi Pendopo Bandung dengan lagu-lagunya.
Menyaksikan dan mendengarkan keindahan degung, seorang saudagar keturunan Palembang di Pasar Baru Bandung, Bapak Anang Thayib, merasa tertarik untuk menggunakannya dalam acara hajatan yang akan diselenggarakannya. Kebetulan Bapak Anang Thayib adalah sahabat Bupati Bandung. Oleh sebab itu dia mengajukan permohonan kepada Bupati agar diizinkan menggunakan degung dalam acara hajatannya, dan oleh Bupati diizinkan. Mulai saat itulah degung digunakan dalam acara hajatan umum. Karena permohonan itu semakin banyak, maka Bupati memerintahkan supaya dibuat seperangkat gamelan degung lagi. Dan terwujudlah degung baru yang dinamakan “Purbasasaka” yang dipimpin oleh Bapak Oyo.
Sebelumnya, waditra (alat-alat musik) gamelan degung hanya terdiri dari koromong (bonang) 13 penclon, cempres (saron panjang) 11 bilah, jenglong 6 penclon, dan 1 buah gong besar. Penambahan-penambahan instrument terjadi sesuai dengan tatanan kebutuhan musikal, misalnya penambahan kendang dan suling oleh Bapak Idi. Gamelan degung Kabupaten Bandung, bersama kesenian lain digunakan sebagai musik gending karesmen (opera Sunda) kolosal “Lutung Kasarung” tanggal 18 juni 1921 dalam rangka menyambut Culture Congres Java Institut. Sebelumnya, pada tahun 1918, Raden Soerawidjaja pernah pula membuat gending karesmen dengan musik degung yang dipentaskan di Medan. Tahun 1929 degung dipakai untuk ilustrasi film cerita pertama di Indonesia berjudul “Lutung Kasarung” oleh L. Heuveldrop dan G. kruger produksi Java Film Company, Bandung. Karya lain yang menggunakan degung sebagai musiknya adalah gending karesmen “Mundinglayadikusumah” oleh M. Idris Sastraprawira dan Raden Djaja Atmadja yang dipergelarkan di Purwakarta pada tahun 1931.
Setelah Bapak Idi meninggal (1945), perkembangan degung tersendat. Apa lagi setelah itu revolusi fisik banyak mengakibatkan penderitaan bagi masyarakat. Walaupun demikian, pada tahun 1954 ,degung mulai dibangkitkan kembali secara serius oleh Bapak Moh. Tarya, Ono Sukarna, dan E. Tjarmedi. Selain menyajikan lagu-lagu yang telah ada, mereka menciptakan lagu-lagu baru degan nuansa lagu-lagu sebelumnya.
Pada tahun 1956, degung mulai disiarkan secara tetap di RRI Bandung dan mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat. Pada tahun 1956, Enoch Atmadibrata membuat tari “cendrawasih” dengan mengunakan musik iringan degung lagu Palwa. Kemudian setiap hari bunyi degung lagu palwa terdengar yaitu setiap pembukaan acara warta berita bahasa Sunda RRI Bandung, sehingga dapat meresap dan membawa suasana khas dalam hati masyarakat Sunda. Pakembangan lagu degung dengan vokal dilanjutkan oleh Grup Parahyangan pimpinan E. Tjarmedi sekitar tahun 1958. selanjutnya E. Tjarmedi dan rahmat Sukmasaputra, mencoba menggarap degung dengan lagu-lagu alit (sawilet) dari patokan gamelan salendro dan pelog.